Pada saat perencanaan,
seorang engineer harus dapat melakukan peracangan sesuai ketentuan yang ada berdasarkan
peraturan yang berlaku. Peraturan yang berlaku ini biasanya dikeluarkan oleh
pihak Class, seperti BKI (Biro Klasifikasi Indonesia), BV (Bureau Veritas), GL
(Germanischer Lloyd), dan lain-lain, sehingga seorang engineer harus memilih
salah satu dari sekian class yang ada.
Sedangkan dalam melakukan
perancangan sebuah kapal, seorang engineer haruslah dapat memperkirakan segala
sesuatu dengan lebih matang. Spesifikasi yang diberikan oleh owner pada saat
tanda tangan kontrak juga harus diperhatikan secara seksama, sehingga engineer
sendiri dapat menentukan perkiraan harga kapal yang akan ditawarkan sesuai
dengan pesanan owner. Hal ini dilakukan agar engineer sendiri bisa
memperkirakan keuntungan yang akan didapat dari proyek yang akan dijalankannya
itu.
Perkiraan yang harus
dilakukan pertama kali adalah tentang tenaga penggerak kapal, karena pada
dasarnya main engine atau tenaga penggerak kapal, bisa menghabiskan sekitar 30
persen dari total anggaran yang akan dikeluarkan kelak, sehingga hal ini bisa
dikatakan krusial dan harus diperhitungkan secara seksama.
Biaya main engine
biasanya berbanding lurus dengan power yang dikeluarkan, sehingga kita hanya
perlu mencari perkiraan tenaga penggerak yang dibutuhkan (BHP).
Yang
pertama kali dilakukan adalah melakukan koreksi terhadap ukuran utama kapal
yang owner berikan berdasarkan peraturan yang akan digunakan. Hasil koreksi ini
lah yang natinya akan digunakan dalam menentukan perkiraan awal tenaga
penggerak kapal.
Koreksi Ukuran Utama (Sesuai Peraturan BKI)
- Nilai L/B antara 5.0 – 6.0
- Nilai L/H antara 8.5 - 10
- Nilai T/B antara 0.45 – 0.48
- Nilai T/H antara 0.74 – 0.84
Setelah hasil koreksi di dapat,
maka kita dapat mencari nilai Cb (koefisien blok), Ac (Koefisien Admiral), dan
displacement (Δ) yang dibutuhkan nanti. Formulanya adalah:
CB = 1.179 - ((0.333 * Vs)/L^0.5)
Ac = 0.95 L +
197
Δ = Lwl*B*T*Cb*1.03
L =
Panjang Kapal (m)
Lwl =
Panjang Waterline Kapal
=
1.045 * L
B =
Lebar Kapal Terluar (m)
T =
Draft atau Sarat Kapal (m)
H =
Tinggi Kapal (m)
Cb =
Koefisien Blok
Ac =
Koefisien Admiral
Δ =
Displacement Kapal (ton)
Estimasi Awal Tenaga Penggerak
Untuk
menghitung tenaga penggerak kapal rancangan digunakan metode Admiralitet
:
SHP =
Shaft Horse Power (Hp)
BHP =
Break Horse Power (Hp)
Perhitungan untuk menentukan estimasi awal Tenaga Penggerak Kapal bisa dibuatkan dalam program visual basic. Contoh kasus dan perhitungannya adalah sebagai berikut :
Galangan akan membuat kapal ikan yang dipesan oleh owner dengan spesifikasi seperti berikut :
- Lpp = 14.9 m
- B = 2.92 m
- T = 1.37 m
- H = 1.73 m
- Vs = 8 Knot
Langkah-langkah yang digunakan:
- Melakukan koreksi terhadap ukuran utama kapal yang diberikan owner
- Melakukan kalkulasi terhadap nilai Cb, Ac, dan displacement
- Seelah itu, melakukan perhitungan terhadap SHP, sehinggan nila dari BHP dapat ditemukan.
Langkah pembuatan program:
1. Membuat userform
2. Melakukan proses penulisan program
3. Pengujian Program
Dari
hasil perhitungan program diatas, didapatlah nilai SHP sebesar 23.6157 HP dan BHP sebesar 28.6157 HP. Hasil ini sesuai dengan hasil yang di dapat dari perhitungan manual, sehingga program bisa dikatakan berjalan sebagaimana mestinya, sehingga kelak dapat membantu para engineer maupun pihak galangan dala menentukan Estimasi awal dari Tenaga Penggerak Kapal yang akan dibangun, dan dapat mempermudah dalam melakukan perhitungan, ketimbang cara manual.
bang gimana cara buat programnya?
BalasHapus