Metode ini diaplikasikan saat kita ingin memecahkan persamaan f(x) = 0
untuk x bilangan asli, yang mana f adalah fungsi continue yang
mendefenisikan pada interval (a,b) dan f(b) harus berlawanan tanda.
Pada setiap langkah, metode membagi interval menjadi 2 perhitungan titik
tengah c = (a+b)/2 pada interval dan nilai fungsi f(c) pada titik
tsbut.
Contoh yang penulis ambil merupakan sebuah contoh soal pada Buku Computer Oriented Numerical Methods “V.Rajaraman”, yaitu mencari akar persamaan dengan menggunakan metode Bisection dengan persamaan x^2 – d = F(x) = 0 dengan d = 25, x0 = 2 dan x1 = 7.
Jelasnya seperti ini:
Contoh yang penulis ambil merupakan sebuah contoh soal pada Buku Computer Oriented Numerical Methods “V.Rajaraman”, yaitu mencari akar persamaan dengan menggunakan metode Bisection dengan persamaan x^2 – d = F(x) = 0 dengan d = 25, x0 = 2 dan x1 = 7.
Jelasnya seperti ini:
Ini userform yang penulis buat
dengan syntax sebagai berikut:
nah, setelah itu, kita coba neyh untuk menjalankan programnya..
ini neyh penampakannya..
Nah sudah didapat neyh jawabannya..
semoga bermanfaat ya..
postignanya bagus sekali mas enggar. o iya ada kelemahan g mas enggar untuk metode bisection ini?
BalasHapusWah, singkat dan jelas nih. Tidak panjang lebar seperti yang lain.hehe
BalasHapusmantap, penjelasan algoritmanya dong bung enggar.. thx
BalasHapusnice bung Enggar. Boleh dijelaskan ga, jadi bung Enggar mengambil nilai akar persamaan yang mana? misalkan 5.04 atau 5.00, jika misalnya angka tersebut memiliki perbedaan nilai f(x) yang sangat-sangat kecil atau berlainan tanda. Terimakasih.
BalasHapusmantep nggar!
BalasHapusmetode ini apakah ada eksepsinya yah?
Makasih banyak mas Nice Post...ini yang gue cari":)
BalasHapus